Selasa, 29 April 2014



Kuis Pertumbuhan dan Perkembangan

Klik link di bawah ini :

QuizStar Student


Tabel Siswa

Last name First name Username View password Edit profil
Alvio Nita alvio4869433 r002
Apri Yani apri4869434 r002
Fauzia Budi fauzia4869438 r002
Labib Ridlo labib4869440 r002
Listina Widiastuti listina4869435 r002
Ratna Sari ratna4869432 r002
Roisah Betty roisah4869439 r002
Taufik Rahmadi taufik4869441 r002
Tina Lestari tina4869437 r002
Yohan Lestiana yohan4869436 r002

Selasa, 15 April 2014



Nama   : Ratnasari
NIM    : 12312241016
Prodi    : Pendidikan IPA UNY 2012
TTL     : 07 Agustus 1994
Alamat : Klangon, Argosari, Sedayu, Bantul
CP       : 089650341352
A. PENGERTIAN PERTUMBUHAN DAN PERKEMBANGAN

Pertumbuhan adalah proses pertambahan volume dan jumlah sel yang mengakibatkan bertambah besarnya ukuran makhluk hidup. Pertambahan jumlah sel terjadi karena adanya pembelahan sel secara mitosis. Pertumbuhan bersifat irreversible, artinya makhluk hidup yang tumbuh tidak akan kembali ke ukuran semula. Perkembangan adalah proses berubahnya sel-sel untuk membentuk struktur dan fungsi tertentu. Sel yang membelah akan menghasilkan sekumpulan sel yang sama bentuk dan fungsinya, yang selanjutnya berdiferensiasi membentuk organ-organ yang mempunyai struktur dan fungsi yang berbeda. Pertumbuhan pada makhluk hidup berlangsung bersamaan dengan proses perkembangan.

B. PERTUMBUHAN DAN PERKEMBANGAN PADA TUMBUHAN

Pertumbuhan pada tumbuhan terjadi karena pertambahan ukuran yang disebabkan adanya pertambahan jumlah sel melalui proses pembelahan sel secara mitosis pada titik tumbuh dan perbesaran dari tiap-tiap sel. Pada pertumbuhan tumbuhan, pembelahan sel terutama terjadi di daerah jaringan meristem. Sebagian besar meristem terdapat di ujung akar dan ujung batang. Saat tumbuhan muda pertama tumbuh, akar dan batangnya tumbuh memanjang. Pertumbuhan ini disebut pertumbuhan primer. Beberapa tumbuhan, seperti tumbuhan berkayu, mempunyai batang dan akar yang tumbuh menebal. Pertumbuhan ini di sebut pertumbuhan sekunder. Untuk mengukur kecepatan pertumbuhan pada tumbuhan digunakan alat yang disebut busur tumbuh atau akusanometer.


Perkembangan pada tumbuhan biji yang berkembang biak secara kawin, diawali semenjak sel zigot. Sel zigot berkembang menjadi embrio kemudian menjadi individu yang mempunyai akar, batang, dan daun. Setelah mencapai masa tertentu, tumbuhan akan berbunga dan menghasilkan biji. Proses perubahan bentuk dan fungsi-fungsi sel yang berasal dari satu sel zigot hingga terbentuk organ, akar, batang, dan daun merupakan proses perkembangan pada tumbuhan. Faktor-faktor yang mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan tumbuhan ialah gen, hormon, air, mineral, suhu , kelembaban, serta cahaya.
a. Gen
Ukuran dan bentuk tubuh tumbuhan dipengaruhi oleh gen-gen yang terdapat di dalam kromosom. Kromosom terdapat di dalam inti sel. Gen-gen tersebut diturunkan oleh induk dan berfungsi mengatur pola pertumbuhan tubuh tumbuhan.
b. Hormon
Hormon merupakan zat kimia yang dibuat oleh tumbuhan dan berfungsi mengatur proses pertumbuhan. Hormon ini sering disebut sebagai zat tumbuh. Berikut hormon-hormon pada tumbuhan :
   1. Auksin
Auksin dihasilkan pada bagian ujung batang (tunas), daun muda, bunga, buah, dan ujung akar. Pengaruh auksin terhadap pertumbuhan dan perkembangan antara lain : 
     a. Merangsang pertumbuhan akar samping (lateral) dan akar serabut
     b. Merangsang perpanjangan sel-sel batang dan menghambat perpanjangan sel-sel akar
     c. Merangsang pembentukan bunga dan buah
     d. Mempercepat kegiatan pembelahan sel pada titik tumbuh
  2. Sitokinin
Sitokinin dihasilkan oleh tumbuhan pada bagian akar dan diangkat ke organ lainnya. Pengaruh sitokinin terhadap pertumbuhan dan perkembangan tumbuhan antara lain :
    a. Mempengaruhi pertumbuhan akar
    b. Merangsang pembelahan sel dengan cepat
    c. Menghambat penuaan
    d. Mengatur pembentukan bunga dan buah
  3. Giberelin
Giberelin dihasilkan oleh tumbuhan pada bagian jaringan meristem akar, meristem batang, dan daun muda. Pengaruh giberelin terhadap pertumbuhan dan perkembangan tumbuhan antara lain :
  a. Mempengaruhi perkembangan embrio dan kecambah
  b. Menyebabkan pertumbuhan raksasa pada tanaman
  c. Menyebabkan pembentukan buah yang besar dan tidak berbiji
  d. Merangsang pembentukan bunga

c. Air dan mineral
Air dan mineral diserap dari dalam tanah oleh akar. Mineral yang diperlukan oleh tumbuhan antara lain : karbon, oksigen, hydrogen, nitrogen, sulfur, fosforus, kalsium, kalium, dan magnesium. Unsure-unsur tersebut diserap dalam bentuk ion dan terlarut dalam air. Iar selain berfungsi untuk pelarut juga diperlukan untuk fotosintesis.

d. Suhu
Suhu mempengaruhi kerja enzim. Suhu yang terlalu rendah atau tinggi akan merusak kerja enzim sehingga menghambat pertumbuhan dan perkembangan tumbuhan.

e. Kelembapan
Keadaan lingkungan yang kelembapannya rendah akan meningkatkan penguapan (transpirasi) sehingga penyerapan air dan mineral dari dalam tanah akan semakin banyak. Keadaan ini akan meningkatkan laju pertumbuhan tumbuhan

f. Cahaya
Cahaya matahari sangat dibutuhkan tumbuhan untuk proses fotosintesis. Selain fotosintesis, cahaya juga dapat mempengaruhi hormone pertumbuhan auksin. Hormone auksin akan rusak jika terkena cahaya. Hal ini dapat dilihat pada pertumbuhan kecambah. Kecambah yang hidup ditempat terang, tumbuhnya akan lambat, sedangkan kecambah yang tumbuh ditempat gelap akan tumbuh lebih cepat. Pertumbuhan yang cepat di tempat gelap ini disebut etiolasi.

Berikut video tentang pertumbuhan dan perkembangan pada tumbuhan :

Pertumbuhan dan Perkembangan Tumbuhan


C. PERTUMBUHAN DAN PERKEMBANGAN PADA HEWAN DAN MANUSIA

Pertumbuhan dan perkembangan pada hewan terjadi di seluruh bagian tubuh, berbeda dengan pertumbuhan dan perkembangan pada tumbuhan yang hanya terjadi pada bagia-bagian tertentu. Pertumbuhan dan perkembangan pada hewan dan manusia dimulai sejak terbentuknya sel zigot. Satu sel zigot akan tumbuh dan berkembang hingga terbentuk embrio. Pada tahap tertentu, sel-sel embrio akan berdiferensiasi sehingga terbentuk berbagai macam jaringan dan berkembang menjadi janin, janin akan dilahirkan sebagai bayi yang kemudian tumbuh dan berkembang menjadi anak-anak, remaja, dan dewasa. Pertumbuhan manusia dihubungkan dengan penambahan jumlah dan ukuran sel tubuh manusia. Misalnya ketika baru lahir beratmu sekitar 3 kg, pada umur 6 bulan beratnya menjadi 8 – 9 kg dan sekarang mungkin beratmu sekitar 35 kg. Selain berat badan tinggi kita juga bertambah, volume tubuh kita juga membesar. Jadi aspek yang dilihat dalam pertumbuhan manusia sama dengan pertumbuhan makhluk hidup pada umumnya



Tahapan Perkembangan Manusia

Perkembangan pada manusia diawali melalui proses pembuahan. Proses pembuahan yaitu pertemuan antara sel telur yang berasal dari perempuan (ibu) dengan sel sperma yang berasal dari pria (ayah). Inti sel sperma akan bergabung/melebur dengan inti sel telur dan terbentuk sebuah sel baru yang disebut zigot. Zigot ini akan senantiasa membelah diri menjadi 2 sel, 4 sel, 8 sel, 16 sel, 32 sel, dan seterusnya. Zigot yang telah membelah menjadi banyak sel tadi akan berkembang menjadi embrio, kemudian menjadi janin dalam rahim ibu. Lamanya waktu janin tumbuh dan berkambang di dalam rahim ibu, dari mulai proses pembuahan hingga kelahiran adalah kurang lebih 9 bulan.

Perkembangan janin selama di dalam rahim dibagi dalam tiga tahapan. Lamanya waktu pada setiap tahapan adalah tiga bulan :
1. Trimester Pertama
Tiga bulan pertama embrio berkembang menjadi janin yang panjangnya kurang lebih 5,5 cm. Janin sudah berbentuk seperti manusia walaupun ukuran kepalanya sangat besar. Di akhir tiga bulan pertama ini janin juga sudah mulai dapat menggerakkan tangan dan kakinya.
2. Trimester Kedua
Pada tiga bulan kedua, janin sudah semakin berkembang dan panjangnya sudah mencapai kurang lebih 19 cm. Tangan dan kakinya telah berkembang bahkan jari-jari tangan dan kaki sudah mulai terbentuk, muka tumbuh memanjang. Pada tiga bulan kedua ini detak jantung janin juga sudah mulai bisa dideteksi. Gerakan janin juga mulai aktif.
3. Trimester Ketiga
Di tiga bulan ketiga terjadi pertumbuhan ukuran janin sangat cepat. Ukuran tubuh sudah proporsional seperti bayi. Karena ukuran tubuhnya semakin besar, janin tidak terlalu leluasa bergerak di dalam rahim. Menjelang kelahiran bayi pada umumnya sudah mencapai panjang sekitar 50 cm. Berikutnya janin akan lahir ke dunia dan disebutlah dengan sebutan bayi.

Bagaimana Janin Memperoleh Makanan?

Janin menerima semua zat hara dan oksigen dari pasokan darah ibunya. Tetapi, darah janin itu tak pernah langsung bercampur dengan darah ibunya. Janin membuat darah sendiri dan berhubungan dengan darah ibunya melalui plasenta. Plasenta menghubungkan dinding rahim ibu dengan tali pusar bayi. Melalui plasenta inilah ibu dan janin mempertukarkan zat hara/makanan, gas-gas dan sisa buangan.

Masa Setelah Kelahiran...

1. Masa Balita dan Anak-anak

Pernahkah kamu memerhatikan seorang bayi? Pada saat dilahirkan, seorang bayi sesungguhnya telah memiliki organ dan sistem organ sebagaimana orang dewasa, namun organ-organ tersebut belum matang. Misalnya, bayi mempunyai kaki namun belum bisa berjalan dan mempunyai tangan namun belum dapat memegang dengan baik. Seiring dengan bertambahnya usia, organ-organ pada bayi juga akan berkembang. Pada usia 1 atau 2 tahun, bayi akan mulai belajar berjalan dan mengendalikan fungsi anggota tubuh lainnya seperti tangan, kepala, mulut.Organ- organ tersebut akan semakin matang pada saat usia anak-anak. Pada saat usia masuk sekolah (sekitar usia 5 tahun), perkembangan organ anak biasanya sudah cukup matang, kecuali organ reproduksi.

2. Masa remaja atau Puberitas

Masa puberitasas adalah masa saat organ-organ reproduksi mencapai kematangannya. Masa pubertas bisanya dimulai saat berusia 8 hingga 10 tahun dan berakhir lebih kurang di usia 15 hingga 16 tahun.Pada masa inilah kamu berada sekarang. Apakah kamu pernah memerhatikan perubahan fisik yang terjadi padamu saat ini? Perubahan fisik yang terjadi Perubahan fisik yang terjadi merupakan tanda kematangan organ-organ reproduksi. Pada umumnya, organ reproduksi anak perempuan lebih cepat matang dibandingkan organ reproduksi anak laki-laki.
Ciri-ciri pubertas secara fisik dapat diuraikan sebagai berikut :
a. Ciri kelamin primer
Organ kelamin telah mampu memproduksi sel-sel kelamin. Laki-laki mulai menghasilkan sperma di dalam testis, sedangkan perempuan mulai menghasilkan sel telur di dalam indung telur (ovarium). Organ kelamin mulai berfungsi. Pada remaja laki-laki ditandai dengan pertama kali mengalami “mimpi basah" yaitu proses keluarnya sperma atau air mani. Pada perempuan ditandai dengan mengalami menstruasi yang pertama kali. b. Ciri kelamin sekunder
Pada remaja laki-laki, pubertas ditandai dengan ciri-ciri kelamin sekunder sebagai berikut :
1) Mulai tumbuh jakun
2) Perubahan suara menjadi lebih besar dan berat
3) Tumbuh kumis atau jenggot
4) Tumbuh rambut di dada, kaki, ketiak, dan sekitar organ kelamin
5) Mulai tampak otot-otot yang berkembang lebih besar dan menonjol
6) Bahu melebar melebihi bagian pinggul
7) Perubahan jaringan kulit menjadi lebih kasar dan pori-pori tampak membesar
8) Kadang-kadang diikuti dengan munculnya jerawat di daerah muka.

Pada remaja perempuan, pubertas juga ditandai dengan ciri kelamin sekunder sebagai berikut:
1) Membesarnya payudara dan puting susu mulai timbul
2) Pinggul melebar
3) Tumbuh rambut di ketiak dan sekitar organ kelamin
4) Suara lebih nyaring
5) Kadang-kadang diikuti munculnya jerawat di daerah muka.

Ciri-ciri Pubertas
Secara Psikis Selain terjadi perubahan secara fisik, pada masa pubertas juga terjadi perubahan hormonal yang memengaruhi kondisi psikologis dan tingkah lakunya. Ciri-ciri pubertas secara psikis dapat diuraikan sebagai berikut:
a. Mencari identitas diri
Dalam usaha mencari identitas diri, remaja sering menentang kemapanan karena dirasa membelenggu kebebasannya. Meskipun cara berpikirnya belum dewasa namun remaja tidak mau dikatakan sebagai anak-anak. Remaja sering melakukan hal coba-coba karena rasa ingin tahu yang sangat besar.
b. Mulai tertarik kepada lawan jenis
Masa remaja adalah masa persiapan menuju dewasa. Wajar bila remaja mempunyai ketertarikan dengan lawan jenis. Namun demikian pernikahan pada usia remaja belum diperbolehkan karena secara mental belum siap. Kehamilan pada usia remaja dapat berpengaruh negatif baik pada diri maupun bayi yang dikandungnya. Salah satu ciri pubertas pada anak perempuan adalah menstruasi.

Apakah menstruasi itu?

Pada saat perempuan yang telah mengalami pematangan organ reproduksi, ovarium akan secara ritun mengeluarkan sel telur. Pengeluaran sel telur pada umumnya terjadi sekitar empat minggu (28 hari) sekali. Dalam proses ini dinding rahim juga mengalami penebalan sebagai persiapan jika sel telur dibuahi Oleh sebab itu, jika dalam akhir siklus tersebut tidak terjadi pembuahan, sel-sel dinding rahim akan menciut, lalu mati dan akhirnya meluruh. Proses peluruhan dinding rahim ini akan keluar bersama darah, lendir, dan cairan yang berasal dari dinding rahim tersebut dikenal dengan menstruasi. Pendarahan menstruasi berlangsungselama i sampai 8 hari.

3. Masa Dewasa dan Tua
Setelah melewati masa remaja, kamu akan memasuki masa dewasa sebagai tahapan selanjutnya dari perkembangan manusia. Pada masa ini pertumbuhan tubuhmu mencapai ukuran maksimal. Tinggi badanmu akan terhenti pada usia sekitar dua puluh tahunan. Selama masa dewasa, pemahaman emosional akan terus berkembang, berpotensi untuk terus belajar, mengembangkan diri dalam hal keterampilan, dan aktualisasi diri, bekerja, membina hubungan sosial, dan terus berprestasi. Segala potensi pada masa dewasa akan mengalami kemunduran ketika memasuki masa tua. Ini terjadi pada usia sekitar 60 – 65 tahun. Tubuh semakin renta, wajah dan tangan mulai keriput, kesehatan menurun, kecerdasan menurun, bahkan pada usia lanjut orang mudah lupa dan membutuhkan banyak istirahat, sehingga lebih banyak menghabiskan waktunya untuk beristirahat. Pada masa ini aktivitasnya menurun dan mulai sulit melakukan kegiatan sehari-hari, seperti berjalan dan lain-lain.

 Berikut video tentang pertumbuhan dan perkembangan pada manusia :

Pertumbuhan dan Perkembangan Manusia

Sabtu, 05 April 2014


Ekosistem adalah suatu sistem ekologi yang terbentuk oleh hubungan timbal balik antara makhluk hidup dengan lingkungannya. Ekosistem bisa dikatakan juga suatu tatanan kesatuan secara utuh dan menyeluruh antara segenap unsur lingkungan hidup yang saling mempengaruhi. Ilmu yang mempelajari ekosistem disebut ekologi. Ekologi berasal dari dua kata dalam bahasa Yunani, yaitu oikos dan logos. Oikos artinya rumah atau tempat tinggal, dan logos artinya ilmu. Istilah ekologi pertama kali dikemukakan oleh Ernst Haeckel (1834 - 1914)

Satuan Makhluk Hidup dalam Ekosistem
a. Individu
Individu adalah satu makhluk hidup, misalnya seekor semut, seekor burung dan sebuah pohon
b. Populasi
Populasi adalah kumpulan individu sejenis yang dapat berkembangbiak serta berada pada tempat yang sama dan dalam kurun waktu yang sama. Contoh populasi adalah sekelompok semut di atas meja.
c. Komunitas
Komunitas adalah kumpulan beberapa macam populasi yang menempati daerah yang sama pada waktu yang sama, contohnya komunitas hutan jati, padang rumput dan hutan pinus
d. Ekosistem
Ekosistem adalah kesatuan komunitas dan lingkungannya yang membentuk suatu hubungan timbal balik di antara komponen-komponennya. Komponen suatu ekosistem mencakup seluruh makhluk hidup dan makhluk tidak hidup yang terdapat di dalamnya
e. Bioma
Bioma adalah suatu ekosistem darat yang khas dan luas cakupannya. Ekologi merupakan cabang ilmu yang masih relatif baru, yang baru muncul pada tahun 70-an. Akan tetapi, ekologi mempunyai pengaruh yang besar terhadap cabang biologinya. Ekologi mempelajari bagaimana makhluk hidup dapat mempertahankan kehidupannya dengan mengadakan hubungan antarmakhluk hidup dan dengan benda tak hidup di dalam tempat hidupnya atau lingkungannya.
Para ahli ekologi mempelajari hal berikut:
1. Perpindahan energi dan materi dari makhluk hidup yang satu ke makhluk hidup yang lain ke dalam lingkungannya dan faktor-faktor yang menyebabkannya.
2. Perubahan populasi atau spesies pada waktu yang berbeda dalam faktor-faktor yang menyebabkannya
3. Terjadi hubungan antarspesies (interaksi antarspesies) makhluk hidup dan hubungan antara makhluk hidup dengan lingkungannya.
 Komponen-komponen pembentuk ekosistem adalah: Komponen hidup (biotik) dan Komponen tak hidup (abiotik)

Lingkungan Makhluk Hidup

I. Lingkungan Biotic
Lingkungan Biotik adalah seluruh makhluk hidup, baik dari spesiesnya sendiri maupun dari spesies berbeda yang hidup di tempat yang sama. Komponen-komponen biotik terdiri dari berbagai jenis mikroorganisme, jamur, ganggang, lumut, tumbuhan paku, tumbuhan tingkat tinggi, invertebrata, dan vertebrata, serta manusia. 
II. Lingkungan Abiotik
Abiotik adalah bukan makhluk hidup atau komponen tak hidup. Komponen abiotik merupakan komponen fisik dan kimia yang membentuk lingkungan abiotik. Lingkungan abiotik membentuk cirri fisik dan kimia tempat hidup makhluk hidup. Contoh komponen abiotik antara lain : suhu, cahaya, air, kelembapan, udara, garam-garam mineral, dan tanah. Komponen ini tidak berdiri sendiri, tetapi saling berinteraksi sehingga mempengaruhi sifat yang satu dengan yang lain.

Interaksi Makhluk Hidup Dengan Lingkungannya
a) Interaksi antar-individu
Organisme sejenis yang hidup di suatu tempat dalam kurun waktu tertentu disebut populasi.

 
Gambar 1 Individu-individu Manusia Membentuk Populasi Manusia
Sumber : Aryulina, Diah, (2007 : 271)

b) Interaksi antar-populasi
Komunitas adalah berbagai populasi yang saling berinteraksi. Bentuk populasi dapat berupa predasi, kompetisi, dan simbiosis. • Predasi merupakan jenis interaksi makan dan dimakan. Pada predasi umumnya suatu spesies memakan spesies lain, meskipun beberapa hewan memangsa sesame jenisnya (bersifat kanibal). Organisme yang memakan disebut predator, sedangkan organism yang dimakan disebut mangsa. • Kompetisi antar-populasi disebut juga kompetisi interspesifik. • Simbiosis berarti hidup bersama antara dua spesies yang berbeda. Dalam hidup bersama tersebut, umumnya salah satu spesies berperan sebagai spesies yang ditumpangi, sedangkan spesies lain sebagai penumpang (simbion).
Interaksi simbiosis dibedakan menjadi :
1. Mutualisme terjadi jika dua spesies hidup bersama dan saling menguntungkan satu sama lain. Contoh mutualisme adalah ganggang hijau biru dengan jamur dari kelompok Basidiomycota membentuk lumut kerak. 

 
Gambar 2 Simbiosis Mutualisme Terjadi Antara Ganggang Hijau Biru dan Jamur Membentuk Lumut Kerak Sumber : Aryulina, Diah, (2007 : 273)

2.Komensalisme terjadi jika dua spesies hidup bersama, satu spesies diuntungkan dan spesies lain tidak dirugikan dan juga tidak diuntungkan. Misalnya anggrek yang menempel pada pohon.

3. Parasitisme terjadi jika dua spesies hidup bersama, satu spesies diuntungkan sedangkan spesies lain dirugikan. Organism yang memperoleh kentungan dari interaksi parasitisme disebut inang. Sedangkan parasit yang dirugikan disebut inang. Parasit menyerap sari makanan atau cairan dari tubuh inangnya. Kerugian yang ditimbulkan parasit dapt berupa gangguan ringan, penyakit, dan bahkan kematian pada inangnya.

 
Sumber : Aryulina, Diah, (2007 : 273)

c) Interaksi antara komponen biotik dan abiotik

- Produsen (organisme autotrof) adalah organisme yang menyusun senyawa organik atau membuat makanan sendiri dengan bantuan cahaya matahari. Organisme yang tergolong produsen meliputi organism yang melakukan fotosintesis yaitu tumbuhan hijau, beberapa jenis bakteri, serta ganggang hijau biru.
- Konsumen (organisme heterotrof) adalah organisme yang tidak mampu menyusun senyawa organik atau membuat makanannya sendiri. Untuk memenuhi kebutuhan makanannya, organisme ini bergantung pada organisme lain. Hewan dan manusia termasuk tergolong dalam kelompok sebagai konsumen.
- Dekomposer (pengurai) merupakan organism yang menguraikan sisa-sisa organism untuk memperoleh makanan atau bahan organik yang diperlukan. Penguraian memungkinkan zat-zat organik yang kompleks terurai menjadi zat-zat yang lebih sederhana. Organism yang termasuk decomposer adalah bakteri dan jamur.

  
Gambar 3 Jamur Sebagai Delomposer Menyebabkan Buah Membusuk
Sumber : Aryulina, Diah, (2007 : 274)

- Detrivitor adalah organisme yang memakan partikel-partikel organik atau deutritus. Merupakan hancuran jaringan hewan dan tumbuhan.

 
Gambar 4 Kutu Kayu adalah salah satu contoh detrivitor
Sumber : Aryulina, Diah, (2007 : 274)

- Tipe-Tipe Ekosistem
a. Ekosistem air (akuatik)
Ekosistem air tawar dibagi menjadi dua, yaitu lotik dan lentik. Lotik memiliki ciri airnya berarus dan lentik memiliki ciri airnya tidak berarus.
b. Ekosistem air laut Ekosistem air laut dibagi menjadi tiga zona (wilayah), yaitu zona litoral, zona laut dangkal, dan zona pelagik. 

  
Gambar 5 Ekosistem Laut Dibagi Menjadi Tiga Zona, Yaitu Zona Litoral, Zona Laut Dangkal, dan Zona Pelagik.
Sumber : Aryulina, Diah, (2007 : 275)

c. Ekosistem estuary
Ekosistem estuari terdapat pada wilayah pertemuan antara sungai dan laut atau disebut muara sungai. Muara sungai disebut juga pantai lumpur berair payaudengan tingkat salinitas di antara air tawar dan laut.
d. Ekosistem pantai pasir
Ekosistem pantai pasir merupakan ekosistem yang cukup keras bagi organisme karena deburan ombak yang terus-meneerus serta paparan cahaya matahari selama dua belas jam.
e. Ekosistem pantai batu
Ekosistem pantai batu tersusun dari komponen abiotik, berupa batu-batuan kecil maupun bongkahan batu yang besar.
f. Ekosistem terumbu karang
Ekosistem terumbu karang hanya dapat tumbuh di dasar perairan yang jernih. Terumbu karang terbentuk dari rangka hewan kelompok.

  
Gambar 6 Pada Ekosistem Terumbu Karang Terdapat Berbagai Jenis Organisme Laut.
Sumber : Aryulina, Diah, (2007 : 276)

g. Ekosistem laut dalam
Ekosistem laut dalam merupakan zona pelagik laut. Ekosistem ini berada pada kedalaman 76.000 m dari permukaan laut, sehingga tidak ada lagi cahaya matahari.
h. Ekosistem darat
Ekosistem darat dalam skala luas yang memiliki tipe struktur vegetasi (tumbuhan) dominan disebut bioma. Penyebaran bioma dipengaruhi oleh iklim. Iklim suatu bioma dipengaruhi oleh posisi geografis bioma tersebut. Berdasarkan posisi geografisnya, yaitu jarak dari khatulistiwa (lintang) atau ketinggian dari permukaan laut, bioma dapat dikelompokkan dalam tujuh kategori, yaitu : hutan hujan tropis, savanna, padang rumput, gurun, hutan gugur, taiga, tundra.
i. Ekosistem buatan
Ekosistem buatan adalah ekosistem yang diciptakan manusia untuk memenuhi kebutuhannya. Contoh ekosistem buatan manusia adalah bendungan, hutan tanaman produksi seperti jati dan pinus, agroekosistem berupa sawah tadah hujan.

Selasa, 01 April 2014